Komjen Pol Imam Hariatna Kababinkam Mabes Polri menilai pertemuaan ini telah tertuang dalam kerjasama sejak lama antara BP Migas dengan Polri dan dikuatkan dengan Keputusan Presiden ( Kepres) . Pertemuaan serupa sering digelar di daerah Jawa tentunya, tentu pembicaraan masalah pengamanan khusus bagi instalasi penambangan minyak dan gas di suatau Jawa.
Dalam pertemuan ini, pihak Polda juga membawa Direktorat Samapta masing-masing, karena satuan ini anggotanya akan terlibat langsung dalam pengamanan hingga kearal pertambangan. Hadir juga seluruh perusahaan asing yang bergerak sebagai kontraktor pertambangan gas dan minyak di tanah air
Menurut Mukhtar Djaya Kepala Security BP Migas RI, dilakukannya kerjasama dengan pihak Polri oleh BP Migas disebabkan mulai maraknya aktifitas masyarakat setempat yang berdekatan dengan area pertambangan yang cendrung menggangu. Artian mengganggu ini lebih kepada kepentingan pribadi sejumlah orang saja, tanpa memikirkan akibat yang lebih luas yaitu merugikan investasi milik negara.
Secara rinci Mukhtar juga mengungkapkan untuk kasus pertambangan di Anambas Natuna, saat ini menjadi perhatian dari BP Migas Bidang Sekurutinya. Satu contoh diantaranya, aksi masyarakat Anambas yang ingin menguasai areal lahan dikerenakan warga sekitar mengaku tanah keluarga.
"Selama ini kemana saja masyarakat ini, ketika investor asing berdatangan dan telah lama melakukan ekpolitasi migas, baru mengklem ini tanah leluhur. Padalah aksi demo ini sangat mempengaruhi kebijakan dari Investor asing selaku pihak yang ditunjuk sebagai pelaksana pengeboran. Kita banyak menerima laporan dari Conoco Philip, Star Energi atau lainnya, yang menyatakan masyarakat mulai menggangu aktivitas pertambangan,"kata Mukhtar lagi.
Ditambahkannya, pertemuan antara BP Migas dengan sejumlah Kapolda di Sumatera dinilai sangat strategis. Dalam hal ini, pertemuan ini langsung melibatkan Komjen Pol Iman Suriatna selaku Kababinkam Mabes Polri, yang membawahi satuan pasukan Samapta Polri. Adapun pertemuan lanjutan ini dihadiri juga Kapolda Aceh, Kapolda Sumut, Kapolda Riau, Kapolda Jambi, Kapolda Sumsel,Kapolda Lampung dan Kapolda Bangka Belitung serta tuan rumah Kapolda Kepri.
Dijelaskan juga, saat ini pengamanan jalur minyak dan gas yang menjadi sorotan adalah pengamanan jalur pipa gas dari Natuna menuju Singapura dan Malaysia. Panjang pipa gas yang ditanah hingga dasar laut mencapai 625 kilometer. Laporan yang diterima, pasokan Gas khusus dari Natuna mencapai 135 Ribu barel perhari. (ded)
0 komentar:
Post a Comment