Rekaman pembicaraan antara Barito Aritonang terdakwa pembunuh (alm) Ny Sulistiyanti R Hudioro dengan Bobby Jayanto terus menggelinding. Dalam rekaman percakapan yang dimiliki Tribun, terdengar pembicaraan antara Barito dengan seorang penelepon yang diduga sebagai Bobby Jayanto.
Penelepon yang diduga sebagai Bobby Jayanto itu memiliki logat bicara cina melayu dengan suara cukup tegas. Percakapan itu sendiri lebih banyak di dominasi oleh suara penelepon
Dalam rekaman tersebut, penelepon sempat menanyakan kepada Barito tentang kapan persiapan persidangan hingga meminta komitmen terhadap kesepakatan terdahulu. Dalam salah satu percakapan tersebut, sempat terlontar pertanyaan mengenai kondisi kesehatan Barito Aritonang.
Percakapan dimulai dengan menanyakan keadaan yang ditelepon. "Apa kabarmu? Sehat disana?" demikian suara tersebut memulai percakapan. Pembicaraan pun berlanjut kepada kepada kapan akan dilaksanakan sidang dan siapakah hakim yang memimpin sidang tersebut. Pembicaraan itu terjadi karena sebelumnya terlontar pertanyaan untuk menghadirkan saksi Bobby Jayanto di pengadilan. "Pokoknya perintah hakim untuk mengupayakan kehadirannya," demikian isi pembicaraan tersebut.
Selain itu, diakhir salah satu pembicaraan terlontar pertanyaan komitmen. "Kamu baik-baik yah. Masih komit nggak?" tanya suara penelepon. Mendengar pertanyaan tersebut, lantas dijawab dengan penegasan."Iya, komit komit saya. Tapi perhatikan abanglah saya. Macam mana ini keadaan saya sekarang," ucap suara tersebut dengan kesal. Mendengar hal ini suara itu membalas dengan jawaban, "Iya, saya perhatikan. Tapi jangan sekarang. sekarang ga bisa. Tapi kalau untuk sekedarnya gampanglah itu," jawab suara tersebut.
Dalam telepon yang lainnya, topik masih seputar persidangan dan komitmen serta keadaan terakhir. "Saat ini semua tergantung abang saat ini. Aku nekat buat apapun nekat, akan saya beberkan semua itu dipengadilan," Mendengar hal ini, dijawab penelepon dengan perkataan "Aku tak masalah. Yang penting bagaimana caranya. Aku tidak mau nanti terjadi apa-apa. Kita kan sudah kenal bukan setahun dua tahun. Kamu kenal saya bukan setahun dua tahun," balasnya.
Pembicaraan berlanjut dengan usaha untuk meyakinkan lawan seberangnya. "Saya ga mau terulang lagi seperti yang terakhir. Macam terakhir aku kirim ke kamu, kamu bongkar. Kacau aku," katanya. Disalah satu pembicaraan juga berlangsung percakapan meminta komitmen diantara mereka berdua kembali. "Sekarang sudah begini keadaan aku. Babak belur juga. Tapi aku tetap komit," ucap suara tersebut dengan nada emosi. "Sekarang aku ikut saja. Kalau kamu ikut, aku senang. Kalau kamu tidak komit, aku pasrah aja," sambung suara tersebut lagi. (eik)
0 komentar:
Post a Comment