BATAM, TRIBUN- Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) milik A Tek, kerabat Edi Yang Hui, owner Pacific Hotel, yang terletak di belakang bank BCA Sei Jodoh, Selasa (18/3) sekitar pukul 12.30 WIB digasak maling.Berdasarkan perkiraan Azwar, pegawai SPBU, uang lacinya yang digasak maling tersebut berjumlah Rp 8 Jutaan.
"Uang tersebut bakal saya setorkan pukul dua siang nanti, jumlahnya ada sekitar Rp 8 Jutaan," kata Azwar.
Diceritakan Azwar, maling tersebut mengendarai sepeda motor Supra Fit dan melakukan pengisian bahan bakar jenis Pertamax sebanyak Rp 10 ribu.
Setelah melakukan pengisian, ia pergi ke kabin disebelahnya yang mana sebuah mobil sedan menunggu untuk diisi juga.
Berhubung kawan sebelahnya, Anwar sedang pergi ke kamar mandi, ia pun meninggalkan kabin tempat ia melakukan pengisian kepada pelaku.
Pada saat itulah, pelaku menarik laci dan mengondol segopok uang lacinya yang sebagian besar adalah uang pecahan Rp 50 ribu.
"Saya tidak menaruh curiga sedikitpun, karena hal ini jarang sekali terjadi, apalagi ini siang hari," kata Azwar.
Azwar juga mengatakan ia juga sempat mengejar pelaku dengan sepeda motor RX King milik teman se profesinya, Lukman namun gagal.
"Saya kejar dia (pelaku, red) tapi sesampainya di persimpangan hotel Planet Holiday, saya bingung dan kehilangan jejak, apa pelaku ngambil jalan arah jalan raya atau jalan arah ke sekolah Kartini," kata pria yang sudah bekerja di SPBU tersebut selama lima tahun.
Sementara itu Samsiyah (18) wanita pengumpul amal untuk anak yatim Yayasan Karya Anak Bangsa yang berada tepat di depan kabin yang uang lacinya digasak maling tersebut mengatakan pelaku mundur lagi ketika mengetahui Azwar meninggalkan kabinnya untuk melayani sebuah mobil sedan mengisi Pertamax.
"Saya sebenarnya sudah curiga, kenapa ini orang tidak membuka kaca helmnya dan mundur lagi ketika Azwar melayani si sedan mengisi Pertamax," kata Samsiyah.
Ketika mengetahui pelaku mengambil uang laci, Samsiyah pun bilang ke Azwar kalau uang lacinya diambil.
"Saya dengan panik bilang ke Azwar kalau uang lacinya diambil namun saat itu pelaku sudah kabur," kata Samsiyah.
Samsiyah juga mengaku melihat selembar uang Rp 50 ribu tercecer dari dalam jaket pelaku.
"Ini lah sebenarnya yang menguatkan kalau pengendara sepeda motor tersebut mencuri," kata Samsiyah.
Hal yang sama juga dikatakan Lukman, seorang pegawai SPBU yang saat kejadian mengaku sedang menunggu shif nya dengan duduk-duduk melonjor di depan kantor SPBU tersebut.
"Saat kejadian berlangsung saya sedang duduk-duduk di teras kantor sambil menunggu shif saya jam 2," kata Lukman yang sepeda motor RX King nya dipakai Azwar mengejar pelaku.
Seorang pegawai yang minta namanya tidak disebutkan mengatakan kalau kejadian serupa dulu pernah menimpa SPBU tersebut, tepatnya pada tahun 2002 lalu namun motifnya lebih besar lagi dengan menggunakan senjata api (senpi).
"Tahun 2002 lalu, SPBU ini juga disatroni perampok pada malam hari dengan menggunakan pistol dan menggasak Rp 50 Juta," katanya.
Dari data yang Tribun peroleh SPBU tersebut hanya dijaga satu orang sekuriti saja, itupun pada malam hari.
Sementara itu, A Tek, sang pemilik SPBU yang juga hadir ke tempat kejadian perkara (TKP) memilih bungkam dan menghindar saat dikonfirmasikan mengenai kemalingan yang menimpa SPBU nya tersebut.
Sekarang kasus tersebut sedang ditangani Sat Reskrim Poltabes Barelang.
"Kami masih meminta keterangan para saksi mata, secepatnya kasus ini dapat terungkap," kata AKP Herry Herriwan, Kasat Reskrim Poltabes Barelang. (yah)
0 komentar:
Post a Comment