HANG NADIM - Pengemudi taksi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pengemudi Taksi Pelabuhan Barelang (FKPTPB) meminta kepada
pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk melakukan pembinaan dan pembenahan secara intensif dan berkesinambungan. Dan melalui
pembinaan dan pembenahan ini diharapkan antara pengemudi taksi dan Pemko dapat memajukan setiap program yang diusung.
"Supir taksi saat ini resah. karena banyak informasi yang bergulir yang tidak dapat dipertanggung jawabkan mengenai kondisi
pertaksian di Batam," ujar Ketua FKPTPB, H. Zamrodi kepada wartawan di Hang Nadim Batam, kemarin.
Dia mengatakan beberapa inforamsi yang bergulir mengenai pertaksian saat ini sangat meresahkan para supir taksi. Diantaranya
yakni mengenai pengadaan bus dan argo meter untuk setiap taksi.
"Meski pihak organda Kota Batam mengaku sudah mempersiapkan 10 armada bus untuk ditempatkan di Bandara, namun wacana tidak
benar adanya," ujarnya.
Untuk menyikapi pengadaan bus tersebut, katanya, pihaknya sudah mendatangi Pemko Batam dan bertemu dengan Wakil Wali Kota,
Ria Saptarika serta kepala dinas Perhubungan serta kadis Perindag beberapa waktu lalu. Dari hasil pertemuan tersebut pihak
Dinas Perhubungan Kota Batam membantah kalau pihaknya pernah membahas masuknya bus ke Bandara Hangnadim.
"Memang Wakil Wali Kota berkeinginan agar taksi di Batam memiliki taksi standar. Untuk merealisasikannya Pemko akan melakukan
kajian terlebih dahulu,'' ujarnya. Dia mengatakan supir taksi yang ada di 7 pelabuhan diantaranya Pelabuahn Domestik
Sekupang, pelabuhan internasional, Sekupang, Harbour Bay, Batamcentre, Marina City dan Telagapunggur, mendukung program
pemerintah untuk kalau memang ingin memasukkan bus ke bandara.
"Hanya saja, sebelum direalisasikan mesti melewati mekanisme. Dan juga pemerintah untuk memperhatikan keberadaan pengemudi
taksi di 7 pangkalan yang beranggota 1150 ini agar tidak dirugikan dengan kebijakan yang akan disahkan," katanya.
Dijelaskannya lebih jauh, penumpang yang naik taksi dari bandara umumnya merupakan wisatawan atau penumpang transit saja,
karena warga Batam yang datang atau mau berangkat lewat bandara umumnya dijemput atau diantara oleh keluarganya. Selain itu,
sambung yang didampingi sejumlah supir taksi di bandara sebelum wacara bus masuk bandara, pihak koperasi taksi di bandara
juga sudah menerapkan hal itu.
"Bagi penumpang yang merasa kemahalan dengan tarif taksi antrian, dia bisa memilih taksi yang di depan yang kita namakan
antrian layang. Mereka bisa lebih murah karena jarak antrian mereka amsih panjang. Untuk ke Nagoya atau ke pelabuhan telaga
punggur bisa natara Rp4- ribu hingga Rp50 ribu. tergantung kesepakatan penumpang dengan supir yang akan mengangkut mereka,"ujarnya.
Browse » Home
Friday, 7 March 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment