Monday, 28 April 2008

Polsek Nongsa Amankan 14 Calon TKI



KRIMINAL BATAM-- Satu dari 14 orang calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diamankan Satuan Reskrim Polsekta Nongsa, Senin (28/4) dini hari, terselip Poskel (12) bocah laki-laki yang selalu tersenyum dihadapan polisi dan wartawan.

Poskel tidak sendiri, dia ditemani ibunya Dominike (35) untuk pergi ke Malaysia dengan tujuan bukan mencari kerja, melainkan mencari sang bapak yang merantau sejak beberapa tahun lalu. Ironisnya, Dominike nekat berlayar malam dalam kondisi hamil 7 bulan.

" Saya ingin melahirkan didepan suami. Saya tidak cari kerja pak, cuma mau ketemu bapaknya. Poskel rindu sama bapaknya. Ketika suami memberitahukan kalau mau ke tempat dia, cari saja orang di Batam. Setelah ada yang menjanjikan, akhirnya saya berdua berangkat dari Kota Flores ke Batam,"ujar Dominike, di Mapolsekta Nongsa.

Dominike dijanjikan oleh tekong, bahwa tanpa paspor dan dokumen perjalanan dapat berangkat ke Malaysia. Dikampung hidup susah, ditambah Poskel juga tidak sekolah lagi, sejak kelas empat SD.

" Karena ada peluang, saya berangkat dengan membayar berdua Rp 700 ribu,"ujar Dominike yang tetap nekat ke Malaysia dan tidak ingin balik ke kampung lagi.

Ahmad Badawi (38) menceritkan sebelum diberangkat dan ditangkap di Perairan Nongsa, sempat tinggal dan ditampung bersama tekong di daerah Batumerah Batuampar seminggu lamanya.

Tekong dikenal bernama Haji Azhar, dia menjanjikan dapat mencarikan pekerjaan di Malaysia, tanpa membawa paspor atau dokumen perjalanan lainnya. Ada dua paket, dimana kami yang ingin dapat kerja setiba di Malaysia diminta uang hingga Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta. Sedangkan paket kedua diminta Rp 350 ribu, hanya penganti ongkos penyebrangan, hingga diturunkan diperairan di Malaysia sana

Ahamad menjelaskan, niat kerja ke Malaysia ini dilakukannya setelah mengutang sana-sini di kampung halamannya di Nusa Tenggara Barat. Terkumpul uang sekitar Rp 2 juta, dengan rincian, biaya perjalanan hingga biaya makan.

" Saya datang ke Batam pertengahan bulan ini, karena diberitahu teman di Malaysia sana, kalau mau kerja juga cari saja orang bernama pak Haji ini. Tekat itulah akhirnya saya tinggalkan kampung halaman, dengan menjual harga keluarga,"ujar Ahmad yang tidak mandi selama di penampungan.

AKP Ferry Aprizon Kapolsek Nongsa melalui Kanit Reskrimnya Ipda Tejo Purwanto menjelaskan anggotanya berhasil menggagalkan upaya memberangkatkan 14 orang TKI dari Perairan Teluk Mata Ikan Nongsa, ketika hendak menaiki perahu pancung. Dengan mengeluarkan biaya perjalanan mulai Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta, sebagian dari TKI ileggal asal Sumbawa dan Flores ini dijanjikan mendapatkan kerja di Malaysia.

" Jelas ini upaya penipuaan dan melanggar UU TKI tahun 2007, tentang traffiking dan TKI dibawah umur. Pelaku pengirim (tekong) juga telah kita amankan, dan dalam proses meminta keterangan. Setelah itu akan kita serahkan ke Poltabes Barelang, untuk proses lebih lanjut,"ujar Ipda Tejo Purwanto, singkat.

Dari 14 orang TKI ini, terdiri 10 orang dewasa laki-laki, 3 orang perempuan dan seorang anak usia 12 tahun. Melihat kenekatan para calon TKI ini, jelas ada pihak yang harus bertanggung jawab, dan pasti adalah orang yang bertindak sebagai tekong dan sindikatnya.

1 komentar:

Anonymous said...

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://sumatra.infogue.com/polsek_nongsa_amankan_14_calon_tki

 

Email dan Twitter

email:dedy.tribun@gmail.com twitter:@dedytribun

Blogroll

Profil dan Kontak

Wartawan Tribun Batam sejak tahun 2006 hingga saat ini. Telepon 081990867001

Copyright © Warta Kriminal Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger