Pantauan tribun hingga pukul 13.00 wib, aliran listrik utama dari PLN belum juga hidup, sehingga pengelola bandara hang nadim terpaksa mengaktifkan generator pembangkit listrik yang dimilikinya.
Dengan kondisi daya litrik yang pas-pasan, pengelola bandara hanya mengaliri listrik untuk pelayanan emergensi saja, seperti komputer chek in pe numpang di terminal keberangkatan, x-ray, metal detektor dan sarana vital lainnya. Sedangkan aliraan listrik untuk mengaktifkan ac untuk mendingikan ruangan tidak satupun hidup, baik diruang tunggu keerangkatan penumang maupun du ruang-ruang tempat penjualan tiket di maskapai garuda, merpati, lion air.
Kondisi yang sangat menggangu sangat dirasakan oleh maskapai penerbangan Kartika, Linus, Trigana air, yang tidak dapat beroperasi baik menjula tiket secara on line ataulun menlayani jual beli tiket. Hal ini didasari aliriran listrik di tiga maskapai init tidak terhubungi dengan baik.
" gimana mau jual tiket secara on line. komputernya tidak hidup dari pukul 08.00 wib. Terpaksa kita melayani secara manuaul, parahnya ketika penumpang yang telah pesan sejak kemarin dengan sistem konputer harus menggun dulu, untuk mendapat tiketnya. tidak saja penumpang yang harus menunggu, kita juga tidak bisa berlama-lama di dalam ruangan, kita karena didalam sangat panas sekali, seperti kacang rebus saja,'ujar Sul satar kartika dengan kesalnya.
kondisi tidak ada penerangan juga dialami di pelayanan keamanan di bandara hang nadim. Diantaranya kantor polesek bandara yang berpengaruh pada proses administrasi pelayanan(ded)
0 komentar:
Post a Comment