Monday 28 April 2008

Pembunuhan dan Pemerkosaan Terjadi di Polsekta


KRIMINAL BATAM-- Ada yang berbeda di halaman belakang Mapolseta Batam Kota. Sesosok mayat wanita berpakaian biru dan celana abu-abu tertelungkup membeku. Tidak satupun warga masyarakat yang berani mendekati lokasi penemuaan mayat tersebut, selan puluhan petugas kepolisian dari unit Identifikasi Reskrim dari Polresta Tanjungpinang dan Poltabes Barelang.

Sekitar mayat tersebut, tercecer sejumlah barang bukti, mulai dari bercak darah, jejak sepatu pelaku hingga alat yang diduga digunakan menghabisi nyawa seorang wanita usia 30 tahun tersebut. Kejadian itu sendiri terjadi Senin (28/4) pagi, dan petugas kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Diinformasikan, sosok mayat wanita tanpa identitas ini mendapat perlakuaan keji. Diduga setelah kepala belakang ditembak hingga menimbulkan luka mengaga, korban diduga diperkosa oleh pelaku dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Kepastian korban diperkosa, dikuatkan dengan didapati adanya cairan sperma yang membasahi kemaluan sang wanita. Tidak hanya kehormatan, pelaku juga mencuri sejumlah perhiasan milik korban.

" Sungguh kejam pembunuh itu. Kalau dilihat dari lokasi kejadiannya dan barang bukti sebuah pistol, bisa jadi anggota polsek ini ya,"ujar Edy seorang wartawan yang menyaksikan olah TKP yang di Mapolsekta Batam Kota.

Penemuaan sesosok mayat wanita ini, beruntung bukan kejadian sebenarnya. Aksi brutal pelaku mulai hanya dapat ditemui dalam Lomba Tindakan Pertama (TP) Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang digelar oleh Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Kepri sejak 12 hari yang lalu. Peserta sendiri, adalah unit Identifikasi dari utusan Poltabes Barelang, Polresta Tanjungpinang, Polresta Tj Balai Karimun, Polres Bintan, Polres Lingga, Polres Natuna, dan Penyidik dari Ditreskrim Polda Kepri.

Menurut AKBP Puja Laksana selaku Ketua Tim Penguji Lomba TP TKP tingkat Polda Kepri ini, digelar untuk meningkatkan kemampuan dan mendayagunakan peralatan identifikasi yang telah di bagikan di seluruh satuan reskrim di Kepri ini.

Peserta yang dikirim dari berbagai polres berkisar 8 hingga 10 orang anggota identifikasi. Semakin banyak yang dikirim, semakin banyak juga yang mendapatkan ilmunya. Terpenting, dalam lomba TP TKP ini, bagaimana dalam waktu secepat mungkin, anggota telah selesai mendata dan mengumpulkan serinci mungkin barang bukti, dari satu kejadian. Maka pergunakanlah seluru peralatan yang telah diberikan.

" Ternyata dari satu Polres kita, belum ada anggotanya yang membuka isi tas yang berisikan peralatan Identifikasi. Bahkan ada juga alat-alat yang masih belum dibuka plastik segelnya. Wajar, karena belum ditemukan kasus pembunuhan di sana. Oleh itu, dengan adanya lomba ini, anggota dapat secara langsung mempratekan alat-alat yang telah diberikan. Sehingga, kalau mereka menemukan fakta sebenarnya di lapangan, tidak lagi canggung, dengan peralatan tersebut,"ujar Puja.

Ditambahkan Puja, peserta atau tim yang terbaik akan mendapatkan penilaian tersendiri dari pimpinan. " Mereka yang menonjol dan berprestasi akan kita selesi lagi, dan pada Mei-Juni mendatang akan kita ikut sertakan dalam lomba TP Identifikasi Tingkat Nasional di Mabes Polri Jakarta,"ujar Puja mengakhiri.(ded)

1 komentar:

Anonymous said...

Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/
http://sumatra.infogue.com/pembunuhan_dan_pemerkosaan_terjadi_di_polsekta

 

Email dan Twitter

email:dedy.tribun@gmail.com twitter:@dedytribun

Blogroll

Profil dan Kontak

Wartawan Tribun Batam sejak tahun 2006 hingga saat ini. Telepon 081990867001

Copyright © Warta Kriminal Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger