Sunday, 2 September 2007

Sekuriti Mc Dermott Curi 2 Ton Kabel

BATAM- Sunardi Hasan (Nar) sekuriti Mc Dermott terpaksa diamankan Polsek Batuampar. Nar bersama tiga temannya tertangkap basah saat memindahkan Power Cable Flexible sepanjang 60 meter. Kabel itu gagal dibawa kabur karena pancung yang dipakainya tidak kuat menarik kabel seberat 2 ton lebih itu, Jumat (21/8) pukul 01.20. Atas kejadian ini, Mc Dermott menderita kerugian sekitar Rp 34 juta.

Penangkapan terhadap Nar bermula ketika Jumono, foreman security melihat kejanggalan posisi kabel yang berada di warehouse Mc Dermott. Jumono akhirnya melapor kepada chief security Abdul Kadir. "Selidiki kabel itu dan segera laporkan hasilnya." tegas Kadir kepada anggotanya. Akhirnya Jumono mengikuti jejak pemindahan kabel berdiameter sekitar 3 inchi ini.

Dari bekas tanah yang meninggalkan jejak goresan 'kondom' powerklift terlihat kabel dalam kotak kayu coklat itu dipindah memutar dan bergeser sekitar 600 meter dari posisi semula. "Kabel itu diangkat dengan powerklift kapasitas 50 ton. Tapi garpu klift kurang panjang sehingga oleh pelaku menyambungnya dengan kondom klift." ujar Jumono di kantor sekuriti Mc Dermott.

Kabel ini berwarna hitam, dalamnya berisi tiga batang kabel tembaga yang masing-masing berdiameter sekitar 24mm. Setelah Jumono bersama Amrullah menyelidiki dan mengikuti jejak powerklift ini, ternyata menuju ke pantai. Dan betapa kagetnya Jumono saat itu, ketika melihat sebuah kotak kayu coklat dengan posisi tengkurap di pantai. "Sebenarnya kabel itu tenggelam, tapi karena diikat dan dipacking dengan papan maka bisa terapung sedikit." ujar Jumono.

Setelah melapor kepada Kadir, Jumono disuruh mengawasi kabel itu. "Amati kabel itu, nanti siapa yang mengangkut dan memindahkan posisinya dari situ. Maka itulah pelakunya." kata Kadir. Ketika pergantian shift pada pukul 23.30, Amrullah sekurity shift malam menanyakan tentang pemilik kabel itu kepada Nar yang baru saja berjaga. Nar menjawab bahwa barang tersebut adalah milik seorang anggota TNI AL di Sengkuang. Mendengar penjelasan dari sesama sekurity itu, Amrullah merasakan kejanggalan.

Jam tangan Amrullah menunjukkan pukul 01.20. Matanya terbelalak saat melihat sebuah pancung meluncur mendekati kabel tersebut. Pancung itu berisi empat orang. Tiba-tiba seorang dari mereka turun dan menyelam ke laut untuk mengikatkan kabel untuk ditarik dengan pancung. "Pancung itu meraung-raung dan berputar-putar karena tidak kuat menarik kabel." ujar Amrullah. Akhirnya pancung itu kabur dan tali ikatan dilepaskan.
Amrullah dan Jumono melihat empat orang dalam pancung itu, termasuk Nar di dalamnya.

Karena saling kenal sesama sekurity, tak lama kemudian Nar datang kepada Amrullah dan menjelaskan bahwa kabel itu adalah milik anggota TNI AL, tapi karena pancung TNI AL rusak maka menyuruh Nar yang mengangkutnya. Sedangkan kabel itu bisa berpindah dari gudang warehouse hingga ke pantai, Nar mengaku temannya bernama I (iwan belum dijemput polisi) yang memindahkan dengan powerklift.

Mendengar penjelasan janggal itu, Jumono segera lapor kepada Kadir, atasannya. "Siapapun yang terlibat harus bertanggung jawab." tegas Kadir. Akhirnya, kabel yang gagal diangkut pancung itu diangkat lagi dengan alat berat untuk dijadikan barang bukti. Ketika wartawan mengunjungi komplek Mc Dermott, kabel itu masih teronggok di samping mesin. Termasuk 'kondom' powerklift dan sebuah tali yang dipakai mengikatnya.

Kapolsek Batuampar AKP Afrisal telah mengamankan Nar untuk dimintai keterangannya. Sementara Ferdinand yang juga sekurity sebagai saksi atas kasus ini. Dan dalam waktu dekat akan memanggil (I) serta mengejar dua orang pembawa pancung itu. "Walaupun sekurity kalau dia terbukti melakukan tindak pidana maka harus ditindak sesuai hukum." tegas Rizal. (dedy /Tribun)

0 komentar:

 

Email dan Twitter

email:dedy.tribun@gmail.com twitter:@dedytribun

Blogroll

Profil dan Kontak

Wartawan Tribun Batam sejak tahun 2006 hingga saat ini. Telepon 081990867001

Copyright © Warta Kriminal Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger