Batam,Tribun-- Cerita sedih menyambut dan merayakan tahun baru terulang lagi. Kali ini menimpa dua keluarga yang saling bertetanggan yang tinggal di RT 04/RW 01 Kelurahan Batubesar Nongsa. Kali ini korban meninggal bernama Tiara (10) dan Riska (9) serta orang yang diduga ikut menjadi korban Gery (7).
Untuk korban bernama Gery (7) hingga berita ini diturunkan belum diketahui apakah iktu tenggelam bersama
kakaknya Reza atau lari bersembunyi ketakutan. Kuat dungaan, Gery turut menjadi korban tenggelam dan hanyut, karena pada pukul 13.30 WIB jenazah Riska ditemukan, dan Tiara beberapa waktu setelah itu, hingga pukul 17.00 WIB, keberadaan Gery belum ditahui, baik pihak keluarga maupun para tetangga yang ikut dalam rombongan.
Kejadian naas, Selasa (1/1) tengah hari tersebut berawal dari niat keluarga Tiara beserta ibu Ani dan keluarga Riska besarta ibunya, serta anak-anak sebaya lainnya ingin mengisi keramaaian dengan mandi bersama di Pinggir Pantai Alur Pantai Sekilak Batubesar Nongsa. Rombongan berangkat pukul 10.00 kurang dari 10 orang, dan terdiri ibu-ibu dan anak-anak.
Setelah berjalan 1 jam kurang, pantai yang dituju telihat penuh sesak dengan ribuan warga kota Batam dan warga sekitar yang turun mandi. Padahal, cuaca berawan disertai angin kencang, cukup mendinginkan badan. Sementara itu, ombak di pinggir pantai terlihat bersahabat, tapi memiliki arus yang kuat.
Dengan kondisi ramai dan kesenangan bermain di pantai, pada siang tengah hari tersebut memakan tiga korban nyawa setelah tenggelam dan ditemukan terseret-seret oleh seorang pemacing. Ketiga bocah yang tenggelam tersebut dua orang diantaranya telah ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kedua bocah tersebut yakni Riska Adelin putri (10) kelas 3 SDN 08 Batubesar dan Tiara (10) siswa kelas 3 di Pesantren Miftahul Hasanah. Sementara seorang lagi yang belum ditemukan yakni Raisan Argerin alias Geri (7) yang juga adek Riska. Dari informasi yang diperoleh dilapangan, ketiga korban yang tenggelam dialur pendalaman di pantai Sekilak ini berkeinginan untuk berenang-renang dipinggir.
"Mereka sempat minta izin kepada saya untuk berenang. Saya bilang jangan jauh-jauh dan sesaat setelah ketiga korban meminta izin, saya tanpa ada perasaan curiga sedikitpun langsung meninggalkan lokasi tempat mereka berteduh untuk membelikan jajanan,"tutur Ani larut dalam kesedihan ditinggal putri semata wayangnya.
Ani sendiri terketjut setelah kembali membeli jajanan, terlihat dari tengah pantai tubuh Riska digotong dari arah alur pantai Sekilak oleh beberapa orang yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Panik, melihat kejadian tersebut, pengunjung yang menolong langsung membawa ke rumah sakit Otorita Batam (SROB) untuk dilakukan visum.Belum hilang keterkejutan Ani, giliran putrinya Tiara yang digotong oleh beberapa warga masyarakat kepinggir.
"Saat dibawa ke pinggir pantai Tiara masih dalam keadaan bernyawa. Secapatnya Tiara di Bawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan Kabil untuk mendapat perawatan. Ternyata, tuhan berkehendak lain, dan nyawa Tiara tidak tertolong,"ujar Ani kembali menangis dipelukan sanak familinya.
Letak kedua rumah korban yang berhadap-hadapan di RT 04/01 Batu Besar banyak didatangi tetangga yang memberikan dukungan. Salah seorang yang memberikan dukungan ketabahan dan kesabaran terhadap kedua orang tua korban yang sedang mengalami kesedihan yakni Camat Nongsa Dece Awida Ria.Sedangkan, warga dan sejumlah tim sar terus mencari keberadaan Geri. Tanpa mengenal lelah, mereka menelusuri ombak besar yang menerpa pantai. (ded)
Semalam Riska Minta Gendong -- Berori Binggung 2 Anaknya Jadi Korban
Ditengah puluhan tetangga dan keluarga dekat berdatangan ke rumah duka di RT 04/01 Batubesar, terlihat sosok yang binggung akan kejadian sore tersebut. Berori (46) ternyata orang tua dari Riska Adelin Putri (10) dan Raisan Argerin alias Geri (7), dua korban meninggal tenggelam di Alur Pantai Sekilak Batubesar Nongsa.
Berori sendiri baru mengetahui kalau dua anak bungsunya ini menjadi korban awal tahun 2008 setelah mendapat telepon dari tetangga.
" Setelah mendapat telepon dari tetangga, dan diminta segera pulang, perasaan ini tidak karuan, betapa tidak informasi yang diterima, meminta saya secepatnya pulang, dan ditakatakan sangat penting, menyangkut anaknya Riska dan Geri. Padahal, saya sendiri masih dalam rangka kerja,"ujar Berori, yang bertugas di Ground Handling Mandala Airline.
Sesampai dirumah, Berori dijelaskan anak ke lima dan ke enamnya, menjadi korban ketika mandi ditepi pantai. " Mungkin ini kehendak pencipta. Padahal, sebagai orang tua saya melarang anak- anak keluarga malam hari di tahun baru. Bahkan dilarang untuk pergi ke pantai malam itu. Ternyata, ibunya tak tahan ajakan tetangga ke pantai dan menjadi cerita duka bagi saya, "tutur Berori, yang mengurus sendiri dua pelataran tidur untuk jenazah Riska dan Geri.
Bagi Berori, cerita Riska yang menunjukan kemanjaannya menjadi cerita dan kenangan.
"Riska, di malam tahun baru dirumah sangat manja sekali, bahkan dia minta saya gendong. Lama juga saya jadi kuda, dan terlihat dia tidak ingin lepas dari pelukan saya. Tidak ada rasa curiga akan sikapnya malam itu, dan akhirnya kejadian siang ini membuat cerita bagi Riska,"berharap, Gery tidak ikut menjadi korban tenggelam. (ded)
Untuk korban bernama Gery (7) hingga berita ini diturunkan belum diketahui apakah iktu tenggelam bersama
kakaknya Reza atau lari bersembunyi ketakutan. Kuat dungaan, Gery turut menjadi korban tenggelam dan hanyut, karena pada pukul 13.30 WIB jenazah Riska ditemukan, dan Tiara beberapa waktu setelah itu, hingga pukul 17.00 WIB, keberadaan Gery belum ditahui, baik pihak keluarga maupun para tetangga yang ikut dalam rombongan.
Kejadian naas, Selasa (1/1) tengah hari tersebut berawal dari niat keluarga Tiara beserta ibu Ani dan keluarga Riska besarta ibunya, serta anak-anak sebaya lainnya ingin mengisi keramaaian dengan mandi bersama di Pinggir Pantai Alur Pantai Sekilak Batubesar Nongsa. Rombongan berangkat pukul 10.00 kurang dari 10 orang, dan terdiri ibu-ibu dan anak-anak.
Setelah berjalan 1 jam kurang, pantai yang dituju telihat penuh sesak dengan ribuan warga kota Batam dan warga sekitar yang turun mandi. Padahal, cuaca berawan disertai angin kencang, cukup mendinginkan badan. Sementara itu, ombak di pinggir pantai terlihat bersahabat, tapi memiliki arus yang kuat.
Dengan kondisi ramai dan kesenangan bermain di pantai, pada siang tengah hari tersebut memakan tiga korban nyawa setelah tenggelam dan ditemukan terseret-seret oleh seorang pemacing. Ketiga bocah yang tenggelam tersebut dua orang diantaranya telah ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Kedua bocah tersebut yakni Riska Adelin putri (10) kelas 3 SDN 08 Batubesar dan Tiara (10) siswa kelas 3 di Pesantren Miftahul Hasanah. Sementara seorang lagi yang belum ditemukan yakni Raisan Argerin alias Geri (7) yang juga adek Riska. Dari informasi yang diperoleh dilapangan, ketiga korban yang tenggelam dialur pendalaman di pantai Sekilak ini berkeinginan untuk berenang-renang dipinggir.
"Mereka sempat minta izin kepada saya untuk berenang. Saya bilang jangan jauh-jauh dan sesaat setelah ketiga korban meminta izin, saya tanpa ada perasaan curiga sedikitpun langsung meninggalkan lokasi tempat mereka berteduh untuk membelikan jajanan,"tutur Ani larut dalam kesedihan ditinggal putri semata wayangnya.
Ani sendiri terketjut setelah kembali membeli jajanan, terlihat dari tengah pantai tubuh Riska digotong dari arah alur pantai Sekilak oleh beberapa orang yang sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Panik, melihat kejadian tersebut, pengunjung yang menolong langsung membawa ke rumah sakit Otorita Batam (SROB) untuk dilakukan visum.Belum hilang keterkejutan Ani, giliran putrinya Tiara yang digotong oleh beberapa warga masyarakat kepinggir.
"Saat dibawa ke pinggir pantai Tiara masih dalam keadaan bernyawa. Secapatnya Tiara di Bawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan Kabil untuk mendapat perawatan. Ternyata, tuhan berkehendak lain, dan nyawa Tiara tidak tertolong,"ujar Ani kembali menangis dipelukan sanak familinya.
Letak kedua rumah korban yang berhadap-hadapan di RT 04/01 Batu Besar banyak didatangi tetangga yang memberikan dukungan. Salah seorang yang memberikan dukungan ketabahan dan kesabaran terhadap kedua orang tua korban yang sedang mengalami kesedihan yakni Camat Nongsa Dece Awida Ria.Sedangkan, warga dan sejumlah tim sar terus mencari keberadaan Geri. Tanpa mengenal lelah, mereka menelusuri ombak besar yang menerpa pantai. (ded)
Semalam Riska Minta Gendong -- Berori Binggung 2 Anaknya Jadi Korban
Ditengah puluhan tetangga dan keluarga dekat berdatangan ke rumah duka di RT 04/01 Batubesar, terlihat sosok yang binggung akan kejadian sore tersebut. Berori (46) ternyata orang tua dari Riska Adelin Putri (10) dan Raisan Argerin alias Geri (7), dua korban meninggal tenggelam di Alur Pantai Sekilak Batubesar Nongsa.
Berori sendiri baru mengetahui kalau dua anak bungsunya ini menjadi korban awal tahun 2008 setelah mendapat telepon dari tetangga.
" Setelah mendapat telepon dari tetangga, dan diminta segera pulang, perasaan ini tidak karuan, betapa tidak informasi yang diterima, meminta saya secepatnya pulang, dan ditakatakan sangat penting, menyangkut anaknya Riska dan Geri. Padahal, saya sendiri masih dalam rangka kerja,"ujar Berori, yang bertugas di Ground Handling Mandala Airline.
Sesampai dirumah, Berori dijelaskan anak ke lima dan ke enamnya, menjadi korban ketika mandi ditepi pantai. " Mungkin ini kehendak pencipta. Padahal, sebagai orang tua saya melarang anak- anak keluarga malam hari di tahun baru. Bahkan dilarang untuk pergi ke pantai malam itu. Ternyata, ibunya tak tahan ajakan tetangga ke pantai dan menjadi cerita duka bagi saya, "tutur Berori, yang mengurus sendiri dua pelataran tidur untuk jenazah Riska dan Geri.
Bagi Berori, cerita Riska yang menunjukan kemanjaannya menjadi cerita dan kenangan.
"Riska, di malam tahun baru dirumah sangat manja sekali, bahkan dia minta saya gendong. Lama juga saya jadi kuda, dan terlihat dia tidak ingin lepas dari pelukan saya. Tidak ada rasa curiga akan sikapnya malam itu, dan akhirnya kejadian siang ini membuat cerita bagi Riska,"berharap, Gery tidak ikut menjadi korban tenggelam. (ded)
0 komentar:
Post a Comment