Saturday, 26 January 2008

X-Ray RSOB Telah Terpasang Dipergunakan Ribuan Warga Batam.

BATAM,TRIBUN-- Meski proyek pengadaan X-ray radiologi di RSOB bermasalah dalam perjalanan pemasangannya, namun peralatan scaning yang bernilai Rp1,3 miliar itu telah resmi dioperasikan sejak 2 Oktober 2007 lalu. Bahkan, pasien yang menggunakan peralatan dengan teknologi canggih ini jumlahnya sudah mencapai ribuan dari mulai dioperasikan.

''Setidaknya dalam seharinya, ada sekitar 50 hingga 60 pasien menggunakan X- yray untuk scaning,'' ujar petugas yang mengoperasikan alat tersebut di ruang radiologi belum lama ini.
Menurut pegawai yang juga bertugus diruang jaga X-ray, ini, meningkatnya jumlah pasien yang menggunakan X-ray ini.

Dikatakanya, pasien yang berobat di RSOB bukan hanya pasien umum saja, tapi juga pekerja yang terdaftar di jamsostek. Padahal, sebelum peralatan berupa dua unit jenis ploroskopi plus satu tabung monitor ini terpasang di RSOB, pasien yang akan melakukan scaning terpaksa dialihkan ke tempat lain lantaran alat scaning yang lama di ruang radiologi sudah rusak.

''Tapi, jumlah yang akan discaning saat itu terus meningkat. Sekarang sajajumlah pasien yang scaning ramai karena banyak yang sudah tahu kalau RSOB punya peralatan X-ray yang canggih,'' imbuhnya.

Proyek X-ray RSOB yang sebelumnya masuk dalam proses hukum karena adanya laporan pihak pemilik pertama X-ray tersebut. Setelah dilakukan penyidikan ternyata CV Sarana Karya belum melakukan pembayaran mesin X-ray itu. Padahal pemenang tender sudah mendapatkan dana proyek itu dari Badan Otorita Batam (BOB) sebesar 97,5 persen dari nilai tendernya.
Karena terbukti melakukan penipuan hingga Pengadilan Negeri Batam memvonis Darmawan selaku direktur CV Sarana Karya denganpenjara setahun.

Meski kini X-ray RSOB ini sudah dipasang dan sudah bisa dinikmati oleh ribuan pasien, namun pemasangan proyek yang dianggarkan pada 2005 inimengalami keterlambatan. Namun realisasi proyek itu sudah terwujud pada awal Oktober 2007.

Dari informasi di RSOB, terhalangnya pemasangan X-Ray ini selain tersangkut proses hukum, untuk keterlambatan pemasangan alat ini diakibatkan karena ruangan yang belum tersedia di RSOB.

"Sebenarnya, hambatan dipasangnya alat ini karena ruangan yang dipergunakan untuk memasang belum ada di RSOB," ujar sumber yangdipercaya di RSOB.

Sementara itu, Pimpinan proyek untuk pengadaan X-Ray Indra Sakti ketikadikonfirmasikan mengatakan bahwa yang menjadi tanggung jawabnya adalah mengadakan dan memasangkan alat canggih tersebut.

"Kita sudah menjalankan kewajiban. Dan untuk pengoperasioalannya kewenangan dari RSOB," ujarnya via telepon, kemarin. Dan ketika ditanyakan mengenai ketidak kesiapan ruangan untuk pemasangan mesin canggih ini, tegas Indra mengatakan ada dua pimpro yang menjadi tangung jawab. Pimpro pengadaan yang selanjutnya diteruskan dengan pemasangan alat dan pimpro yang menyediakan ruangan untuk alat itu sendiri.

"Saya bertanggung jawab terhadap pengadaan dan pemasangan. Dan untuk menyediakan ruangan untuk memasang alatnya terpisah pimpronya. Jadi berbeda pimpro yang bertanggung jawab antara pengadan alat dengan menyediakan ruangannya," tegasnya(tribun/ded)

0 komentar:

 

Email dan Twitter

email:dedy.tribun@gmail.com twitter:@dedytribun

Blogroll

Profil dan Kontak

Wartawan Tribun Batam sejak tahun 2006 hingga saat ini. Telepon 081990867001

Copyright © Warta Kriminal Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger