
Mabes TNI Siapkan Operasi Trimatra
BATAM,TRIBUN-- Pasukan asing dari negeri seberang pada Minggu pagi (17/2) datang menyusup ke pulau Batam, dan akhirnya pasukan asing ini mengusasi objek vital di Batam diantaranya tower, radar dan terminal kargo di Bandara Hang Nadim Batam. Satu objek vital lainnya, pasukan asing juga menguasai sebuah pelabuhan domestik laut di Kabil.
Kedatangan pasukan asing ini telah mengancam kemamanan Nasional, sehingga dalam waktu singkat Markas Besar TNI membentuk pasukan khusus yang tergabung didalamnya tiga angkatan diantaranya dari Detasemen Penanggulan Teror (Gultor) 81 dari Kopassus TNI AD, Satuan Detasemen Jala Mangkara (Den Jaka) Marinir TNI AL dan Detasemen Bravo Kopaskau TNI AU. Pasukan khusus anti teror dari tiga angkatan ini dipimpin langsung oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Sunarko. Melalui satu komando, tim anti teror dipersiapkan untuk merebut kembali objek vital yang dikuasi militer asing dalam waktu singkat, dan seminimal mungkin korban dari pihak TNI. Ditargetkan, penyerbuan berlangsung beberapa waktu saja, dan setelah berhasil melumpuhkan musuh, tiga tim khusus dari masing-masing kesatuan ini mengamankan hingga menunggu pasukan khusus dalam jumlah besar.
Target penyerbuaan untuk pengamanan tower dilakukan oleh Detasemen Gultor 81 Kopassus TNI AD beserta pasukan khusus Detasemen Bravo TNI AU dimulai Senin dini hari (18/2) pukul 02.00 WIB. Untuk penyerbuan ke pangkalan Kargo Hang Nadim, diterjunkan khusus dari Gultor 81 Kopassus. Sedangkan Detasemen Jala Mangkara khusus melumpukan pasukan asing yang berada di Pelabuhan Laut Kabil, beberapa waktu kemudian.
" Khusus untuk dari tiga angkatan ini diterjunkan pada dua titik berbeda. Penerjunan pasukan dari udara ini, pertama pasukan Kopassus dan Detasemen Bravo langsung ke ujung landasan Bandara Hang Nadim. Sisanya, pasukan dari Den Jaka di terjunkan dari udara ke perairan Kabil. Dalam waktu singkat, pasukan harus mampu mengambil alih titik yang dijadikan target tersebut. Kita perkirakan selesai Senin Subuh pukul 05.00 WIB,"jelas Panglima TNI Jenderal Joko Santoso, di VVIP Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (17/2)
Setelah masing-masing pasukan khusus behasil melumpuhkan musuh, pada Senin pagi, barulah Mabel TNI mendatangkan lebih besar pasukan dari TNI AU dan TNI AD menggunakan pesawat Hercules. Untuk memperkuat keamanan di darat, Mabes TNI juga menyiagan 6 unit Pesawat F16 yang berpatroli di sekitara perairan Kepri.
Begitulan cerita atau skenario singkat mengapa ratusan tentara dari berbagai satuan sejak Jumat lalu berada di Bandara Hang Nadim Batam. Menurut Panglima TNI Jenderal Joko Santoso dibentukan tim anti teror ini dan latihan gabungan ini merupakan yang pertama di lakukan. Mabes menamakan Ltihan Gbungan Psukan Kusus TNI Trimarta-I.
" Ini latihan pertama kita gelar. Kita tampilkan semua pontensi dan meteri untuk meningkatakan profesionalitas prajurit di dalam tugasnya. Dalam latihan ini, pasukan kita juga melibatkan mesin militer terbaru dan semua kemampuan anggota dikerahkan sesuai dengan tugas masing- masing,"ujar Joko yang datang dengan sejumlah stafnya.
Latihan khusus gabungan ini direncanakan selesai pada Senin siang (18/2) dan secara resmi ditutup dengan berbagai aktrasi militer lainnya.
F 16 Manuver di Luar Batam
Latihan gabungan khusus anti teror ini ternyata menarik perhatian warga Batam. Hal ini dipastikan Mabes TNI akan mengoperasikan 6 unit pesawat tempur jenis F16 yang akan bermanuver di udara.
Informasi yang berhasil Tribun terima, ternyata kehadiran pesawat F 16 dipastikan tidak akan bermanuver di udara Batam.
" Pesawat tempurnya tidak akan berputar-putar di Batam ini, melain jauh di atas perairan Bengkalis sana. Pertimbangan mungkin Batam lalu lintas penerbangan Domestik sangat tinggi, ditambah, kedekatan dengan negara tetangga. Bisa jadi itu pertimbangannya,"ujar petugas Brifing Officer di Bandara Hang Nadim Batam.
Dijelaskan juga,
Baret Merah Patroli di Hang Nadim
Puluhan tentara berseragam hijau dan hitam berlalu lalang lengkap dengan senjata laras panjang tersandang di punggung. Aktifitas militer ini menjadi pertanyaan sejumlah warga yang berada di Terminal Bandara Hang Nadim Batam.
Kehadiran tentara ini silih berganti berpatroli di sekitaran Terminal Bandara Hang Nadim. Jumlah mereka berpatroli terdiri empat personil. Menjelang Minggu siang, para tentara yang belum diketahui identitas ini, mulai menguasi tower gudang/ kargo, dan stasiun radar di Bandara Hang Nadim.
Sikap diam dan tidak banyak bicara diperlihatkan oleh tentara ini. Kedatangan para tentara ini satu-persatu keluar dari markas operasi yang didirikan tidak jauh dari Tower pemantau penerbangan Bandara Hang Nadim.
Kehadiran para tentara ini tertanya tidak menganggu penumpang, hanya saja kesan bertanya- tanya warga yang melihat tentu jadi pertanyaan. "Siapa yang datang ke Batam ramai sekali tentara mondar-mandir,"ujar Ferry yang baru datang dari Medan, Minggu (17/2).
Ternyata kehadiran para anggota militer ini adalah bagian dari skenario latihan tempur gabungan operasi khusus Trimatra I- dari Penanggulan Teror (Gultor) 81 dari Satuan Kopassus TNI AD, Satuan Detasemen Jala
Mangkara (Den Jaka) TNI AL dan Detasemen Bravo TNI AU.
Penelusuran Tribun Batam ke Markas Komando, ternyata seluruh tentara ini dari Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, yang sengaja menutupi identitasnya. Pesonil tentara ini sebagaian besar berperan sebagai tentara asing yang mengusasi Bandara Hang Nadim Batam, dan Pelabuhan Laut Kabil. Adapun objek vital yang dikuasi sejak Minggu di Hang Nadim diantaranya, Tower, Radar dan Kargo. (ded)
BATAM,TRIBUN-- Pasukan asing dari negeri seberang pada Minggu pagi (17/2) datang menyusup ke pulau Batam, dan akhirnya pasukan asing ini mengusasi objek vital di Batam diantaranya tower, radar dan terminal kargo di Bandara Hang Nadim Batam. Satu objek vital lainnya, pasukan asing juga menguasai sebuah pelabuhan domestik laut di Kabil.
Kedatangan pasukan asing ini telah mengancam kemamanan Nasional, sehingga dalam waktu singkat Markas Besar TNI membentuk pasukan khusus yang tergabung didalamnya tiga angkatan diantaranya dari Detasemen Penanggulan Teror (Gultor) 81 dari Kopassus TNI AD, Satuan Detasemen Jala Mangkara (Den Jaka) Marinir TNI AL dan Detasemen Bravo Kopaskau TNI AU. Pasukan khusus anti teror dari tiga angkatan ini dipimpin langsung oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Sunarko. Melalui satu komando, tim anti teror dipersiapkan untuk merebut kembali objek vital yang dikuasi militer asing dalam waktu singkat, dan seminimal mungkin korban dari pihak TNI. Ditargetkan, penyerbuan berlangsung beberapa waktu saja, dan setelah berhasil melumpuhkan musuh, tiga tim khusus dari masing-masing kesatuan ini mengamankan hingga menunggu pasukan khusus dalam jumlah besar.
Target penyerbuaan untuk pengamanan tower dilakukan oleh Detasemen Gultor 81 Kopassus TNI AD beserta pasukan khusus Detasemen Bravo TNI AU dimulai Senin dini hari (18/2) pukul 02.00 WIB. Untuk penyerbuan ke pangkalan Kargo Hang Nadim, diterjunkan khusus dari Gultor 81 Kopassus. Sedangkan Detasemen Jala Mangkara khusus melumpukan pasukan asing yang berada di Pelabuhan Laut Kabil, beberapa waktu kemudian.
" Khusus untuk dari tiga angkatan ini diterjunkan pada dua titik berbeda. Penerjunan pasukan dari udara ini, pertama pasukan Kopassus dan Detasemen Bravo langsung ke ujung landasan Bandara Hang Nadim. Sisanya, pasukan dari Den Jaka di terjunkan dari udara ke perairan Kabil. Dalam waktu singkat, pasukan harus mampu mengambil alih titik yang dijadikan target tersebut. Kita perkirakan selesai Senin Subuh pukul 05.00 WIB,"jelas Panglima TNI Jenderal Joko Santoso, di VVIP Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (17/2)
Setelah masing-masing pasukan khusus behasil melumpuhkan musuh, pada Senin pagi, barulah Mabel TNI mendatangkan lebih besar pasukan dari TNI AU dan TNI AD menggunakan pesawat Hercules. Untuk memperkuat keamanan di darat, Mabes TNI juga menyiagan 6 unit Pesawat F16 yang berpatroli di sekitara perairan Kepri.
Begitulan cerita atau skenario singkat mengapa ratusan tentara dari berbagai satuan sejak Jumat lalu berada di Bandara Hang Nadim Batam. Menurut Panglima TNI Jenderal Joko Santoso dibentukan tim anti teror ini dan latihan gabungan ini merupakan yang pertama di lakukan. Mabes menamakan Ltihan Gbungan Psukan Kusus TNI Trimarta-I.
" Ini latihan pertama kita gelar. Kita tampilkan semua pontensi dan meteri untuk meningkatakan profesionalitas prajurit di dalam tugasnya. Dalam latihan ini, pasukan kita juga melibatkan mesin militer terbaru dan semua kemampuan anggota dikerahkan sesuai dengan tugas masing- masing,"ujar Joko yang datang dengan sejumlah stafnya.
Latihan khusus gabungan ini direncanakan selesai pada Senin siang (18/2) dan secara resmi ditutup dengan berbagai aktrasi militer lainnya.
F 16 Manuver di Luar Batam
Latihan gabungan khusus anti teror ini ternyata menarik perhatian warga Batam. Hal ini dipastikan Mabes TNI akan mengoperasikan 6 unit pesawat tempur jenis F16 yang akan bermanuver di udara.
Informasi yang berhasil Tribun terima, ternyata kehadiran pesawat F 16 dipastikan tidak akan bermanuver di udara Batam.
" Pesawat tempurnya tidak akan berputar-putar di Batam ini, melain jauh di atas perairan Bengkalis sana. Pertimbangan mungkin Batam lalu lintas penerbangan Domestik sangat tinggi, ditambah, kedekatan dengan negara tetangga. Bisa jadi itu pertimbangannya,"ujar petugas Brifing Officer di Bandara Hang Nadim Batam.
Dijelaskan juga,
Baret Merah Patroli di Hang Nadim
Puluhan tentara berseragam hijau dan hitam berlalu lalang lengkap dengan senjata laras panjang tersandang di punggung. Aktifitas militer ini menjadi pertanyaan sejumlah warga yang berada di Terminal Bandara Hang Nadim Batam.
Kehadiran tentara ini silih berganti berpatroli di sekitaran Terminal Bandara Hang Nadim. Jumlah mereka berpatroli terdiri empat personil. Menjelang Minggu siang, para tentara yang belum diketahui identitas ini, mulai menguasi tower gudang/ kargo, dan stasiun radar di Bandara Hang Nadim.
Sikap diam dan tidak banyak bicara diperlihatkan oleh tentara ini. Kedatangan para tentara ini satu-persatu keluar dari markas operasi yang didirikan tidak jauh dari Tower pemantau penerbangan Bandara Hang Nadim.
Kehadiran para tentara ini tertanya tidak menganggu penumpang, hanya saja kesan bertanya- tanya warga yang melihat tentu jadi pertanyaan. "Siapa yang datang ke Batam ramai sekali tentara mondar-mandir,"ujar Ferry yang baru datang dari Medan, Minggu (17/2).
Ternyata kehadiran para anggota militer ini adalah bagian dari skenario latihan tempur gabungan operasi khusus Trimatra I- dari Penanggulan Teror (Gultor) 81 dari Satuan Kopassus TNI AD, Satuan Detasemen Jala
Mangkara (Den Jaka) TNI AL dan Detasemen Bravo TNI AU.
Penelusuran Tribun Batam ke Markas Komando, ternyata seluruh tentara ini dari Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, yang sengaja menutupi identitasnya. Pesonil tentara ini sebagaian besar berperan sebagai tentara asing yang mengusasi Bandara Hang Nadim Batam, dan Pelabuhan Laut Kabil. Adapun objek vital yang dikuasi sejak Minggu di Hang Nadim diantaranya, Tower, Radar dan Kargo. (ded)
0 komentar:
Post a Comment